Selasa, 16 Desember 2008

HARI INI SEMINAR INDUSTRI KREATIF


Selamat Datang Peserta
Seminar Internasional
Pengembangan Industri Kreatif
Berbasis Tradisi Dalam Menghadapi Era Globalisasi
Di Gedung Teater Besar ISI Surakarta
17 Desember 2008
Panitia:
Jurusan Seni Rupa ISI Surakarta
Jl. Ki Hajar Dewantara 19, Jebres Solo
Telp.0271-647658 Psw.1055 Fax.646175
E-mail: seminar_industrikreatif@yahoo.co.id

Rabu, 19 November 2008


Poster Seminar Industri Kreatif

Kamis, 30 Oktober 2008

Makalah Pendamping

Panitia menerima makalah pendamping yang bersifat kajian praktis maupun teoritis untuk dimuat dalam Proceeding Seminar *). Topik yang di angkat dalam makalah pendamping disesuaikan dengan tema seminar “Pengembangan Industri Kreatif Berbasis Tradisi Dalam Menghadapi Era Globalisasi”.
Makalah pendamping ditulis dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Makalah pendamping termasuk abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.
2. Maksimal 300 kata, berjarak 1,5 spasi (maksimal 12 halaman kuarto)
3. Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 12.
4. Memuat judul, nama, instansi, dan alamat penulis (telepon, fax, email)
5. Batas waktu penyerahan tgl 3 Desember 2008
6. Biaya kontribusi Rp. 300.000,- untuk makalah yang dimuat dalam proceeding.

Makalah dapat dikirim melalui pos atau melalui email ke alamat sekretariat panitia :
Jurusan Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 19 Jebres Solo 57126
Telp. 0271- 647658 pswt. 1123 fax. 0271-646175
Email : seminar_industrikreatif@yahoo.co.id

Catatan :
*) Makalah pendamping tidak dipresentasikan

Pendaftaran

Pendaftaran dibuka mulai 1 November hingga 10 Desember 2008

Biaya pendaftaran :
Mahasiswa, guru Rp 200.000,-
Dosen/Umum Rp.250.000,-
Peserta mancanegara 100 US $
Pendaftaran dilayani setiap hari kerja (Senin s/d Sabtu) pk. 08.00s/d 15.00 WIB
Biaya pendaftaran dapat dikirim via transfer
Melalui Bank BNI-Cab. Sebelas Maret Surakarta
No. Rekening 0079054557
a/n Muh Arif Jati P, H,Drs


Pendaftaran dilakukan melalui :
Sekretariat Seminar Internasional
Jurusan Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 19 Jebres Solo 57126
Telp. 0271- 647658 pswt. 1123 fax. 0271-646175
Email : seminar_industrikreatif@yahoo.co.id

Contact Person:
Rahayu Adi Prabowo,M.Sn Hp. 08179461237
Muh. Ali Nurhasan I, S.Sos Hp. 085642370005

Pemakalah

1. Pemakalah
a. Dr. Marie Elka Pangestu (Menteri Perdagangan RI)
b. Mr. Worwick Purser (Owner PT Out of Asia, Trading Handicraft)
c. Mr. Nick de Ocampo ( Director of Mowelfund Film Institute Philipina)
d. Solichin Gunawan (Pakar Disain Interior, Jakarta)
e. Daniel Surya (Pakar Branding, Jakarta)

2. Moderator
a. Prof. Dr. Waridi, S.Kar.,M.Hum
b. Aton Rustandi, S.Kar.,M.Sn

Keluaran

Kegiatan seminar ini akan menghasilkan keluaran berupa :
1. Rumusan konsep strategi pelaku industri kreatif, dalam hal ini pelaku industri kreatif yang berhubungan dengan bidang kesenirupaan dan media rekam secara mantap.
2. Rumusan konsep tentang pengembangan kajian nilai-nilai tradisi Nusantara dalam upaya menjadikannya sebagai salah satu peluang menghadapi pasar global.
3. Rumusan konsep tentang sistem pembelajaran seni dan media rekam diperguruan tinggi seni, sebagai bagian dari industri kreatif yang mampu bersaing di pasar global.

Tujuan

Seminar Pengembangan Industri Kreatif Berbasis Tradisi Dalam Menghadapi Era Globalisasi bertujuan untuk :
1. Merumuskan dalam tataran konsep tentang strategi para pelaku industri kreatif dalam upaya mengahadapi era globalisasi.
2. Mencermati adanya peluang strategis yang bersumber pada nilai-nilai tradisi Nusantara untuk bisa dikembangkan menjadi salah satu sumber kajian yang tak pernah habis
3. Merumuskan arah sistem pembelajaran seni terkait dengan industri kreatif di lembaga pendidikan tinggi seni.

Latar Belakang

Isue globalisasi yang merebak pada dasawarsa terakhir ini sempat menjadi salah satu agenda pembicaraan di berbagai lapisan masyarakat dunia termasuk Indonesia. Berbagai kalangan masyarakat, baik itu para birokrat, politisi, akademisi, maupun para praktisi sudah banyak yang mencoba untuk mengadakan seminar, diskusi, atau lokakarya dalam menentukan strategi menghadapi era globalisasi ini, menurut cara pandang masing-masing kalangan.
Salah satu isue lain yang cukup sering didengung-dengungkan oleh kalangan birokrat, dari tataran kepala pemerintahan (presiden) sampai dengan kalangan pejabat daerah akhir-akhir ini adalah munculnya industri kreatif yang semakin merebak seiring dengan krisis ekonomi global yang terus bergulir sejak tahun 1997. Industri Kreatif merupakan salah satu pilar utama dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif yang disinyalir mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.Hal tersebut tampak dari hasil survei dari Departemen Perdagangan Republik Indonesia yang menyatakan bahwa GDP (Gross Domestic Product) atau Produk Pendapatan Kotor Dalam Negri yang disumbang oleh Industri Kreatif di Indonesia mencapai 6,3%. Satu prosentase yang cukup mengejutkan dan besar dalam menyumbang GDP di Indonesia.
Industri Kreatif adalah Industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, ketrampilan, serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta idividu yang mencakup berbagai bidang/sektor seperti : periklanan, arsitektur, pasar seni dan barang antik, kerajinan, desain, desain fesyen, video, film, dan fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan, dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, televisi dan radio, serta riset, dan pengembangan. Dalam perkembangannya, industri kreatif ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, terutama yang berkaitan dengan sektor yang bersinggungan dengan seni dan teknologi.
Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta adalah salah satu lembaga perguruan tinggi seni negri yang ada di Jawa Tengah dalam hal ini Surakarta, sejak awal pendiriannya sudah sangat konsens dengan hal yang berbau tradisi. Konsistensi akan basis tradisi inilah yang membawa nama ISI Surakarta menjadi salah satu perguruan tinggi seni yang dijadikan beberapa rujukan dalam hal teknik, konsep, pengembangan desain serta beberapa hal yang terkait dengan tradisi Nusantara, kususnya Jawa.
Merujuk dari berbagai permasalahan di atas, dimana era globalisasi sudah mulai berjalan dan masuk, diperlukan satu strategi dalam tataran konsep yang betul-betul matang dan terencana. Ada satu kata kunci yang harus kita pahami bersama bahwa semakin global berarti semakin lokal. Pijakan inilah yang menjadi fondasi dalam menentukan arah serta strategi dalam menghadapi globalisasi. Untuk itulah maka seminar tentang pengembangan industri kreatif yang berbasis tradisi dalam menghadapi era globalisasi, dengan melibatkan birokrat pengambil keputusan, para pakar diberbagai bidang kususnya yang terkait dengan wilayah kesenirupaan dan teknologi media rekam, serta praktisi dan seniman.